Selasa, 06 Januari 2015

SEJARAH THE BIG FOUR KAP DAN AUDIT SISTEM INFORMASI (SOFTSKILL - TULISAN) #

0



SEJARAH THE BIG FOUR KAP

The Big 4 Auditors adalah kelompok empat firma Jasa profesional dan akuntansi internasional terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun perusahaan swasta. Empat besar auditor tersebut adalah :
a.      PricewaterhouseCooper
b.      Deloitte Touche Tohmatsu
c.       Ernst & Young
d.      KPMG

Pada awalnya kelompok big 4 ini dikenal dengan nama Big 8, akan tetapi dengan melalui serangkaian merger dan juga skandal besar dunia, maka jadilah kelompok ini kita kenal sebagai The Big 4 Auditors. Berikut ini akan saya ceritakan secara singkat tentang perubahan The Big 8 hingga menjadi The Big Four.

Sejarah The Big 4
Pada tahun 1979, ada 8 kantor akuntan publik besar yang dikenal dengan big 8 yang mendominasi di dunia internasional, delapan kantor akuntan tersebut adalah :
a.      Arthur Andersen
b.      Arthur Young & Company
c.       Coopers & Lybrand
d.      Ernst & Whinney
e.      Deloitte, Haskins and Sells (Gabungan Haskins & Sells dengan satu perusahaan di eropa)
f.        KPMG (terbentuk karena bergabungnya Peat Marwick International dan KMG Group)
g.      Price Waterhouse
h.      Touche Ross

Pada Juni 1989 Ernst & Whinney memutuskan untuk bergabung dengan Arthur Young dan kemudian membentuk Ernst & Young . Kemudian pada bulan Agustus ditahun yang sama Deloitte, Haskins & Sells pun melakukan merger dengan Touche Ross yang kemudian menghasilkan kantor akuntan Deloitte & Touche. Maka dengan ini, kelompok big 8 berubah menjadi big 6 .

Pada Juli 1998 Kantor Akuntan Price Waterhouse memutuskan untuk bergabung dengan Kantor Coopers & Lybrand yang kemudian membentuk Kantor akuntan PricewaterhouseCoopers. Dengan terbentuknya kantor akuntan PricewaterhouseCoopers ini, maka kelompok the big 6 berubah menjadi big 5 dengan anggota 5 Kantor Akuntan sebagai berikut :
a.      Arthur Andersen
b.      PricewaterhouseCoopers
c.       Deloitte Touche Tohmatsu
d.      Ernst & Young
e.      KPMG

Pada tahun 2001 terjadi suatu peristiwa yang kita kenal sebagai Skandal Enron. Dalam Skandal Enron ini, kantor akuntan Arthur Andersen didakwa melawan hukum karena menghancurkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengauditan Enron, dan dianggap menutup-nutupi kerugian jutaan dolar dalam skandal Enron. Kejadian ini menyebabkan kebangkrutan bisnis Arthur Andersen yang bersifat global. Kantor-kantor partner di seluruh dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen seluruhnya dijual dan kebanyakan bergabung menjadi kantor akuntan internasional lainnya Dengan adanya kejadian ini, maka hanya tersisa empat kantor akuntan internasional yang kita kenal dengan nama big 4 sampai saat ini.

The Big 4 di Indonesia
Berikut ini kantor akuntan Big 4 dengan afiliasinya di Indonesia :
a.      KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja – affiliate of Ernst & Young
b.      KAP Osman Bing Satrio – affiliate of Deloitte
c.       KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja – affiliate of KPMG
d.      KAP Haryanto Sahari – affiliate of PwC


AUDIT SISTEM INFORMASI

Menurut pendapat Ron Weber (1999, p.10 ), “ EDP auditing is the process of collecting and evaluating evidence to determine whether a computer systems safeguards assets, maintains data integrity, achieves or- ganzational goals effectively, and consumes resources effiently”.

Pengertiannya secara garis besar ialah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi  telah  menetapkan  dan  menerapkan  sistem  pengendalian intern yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik/ tidak disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer.

Audit sistem informasi dilakukan untuk dapat menilai:
a.   Apakah sistem komputerisasi suatu organisasi/perusahaan dapat mendukung pengamanan aset.
b.  Apakah sistem komputerisasi dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.
c.   Apakah  sistem  komputerisasi  tersebut  efektif,  efisien  dan  data integrity terjamin.

Audit sistem informasi dapat dikelompokkan dalam beberapa tipe. Audit sistem informasi akuntansi berbasis komputer merupakan bagian dari suatu kegiatan audit laporan keuangan yang sistem akuntansinya berbasis komputer, khususnya dalam pengujian pengendalian (test of controls) apakah sistem dan program-programnya sudah benar, atau dalam audit substantif (substantive test of transactions and balance related) apakah data/file yang ada pada sistem komputerisasi benar. Di pihak lain audit sistem informasi juga dapat dikatagorikan sebagai jenis audit operasional,  khususnya kalau pemeriksaan  yang dilakukan adalah dalam rangka  penilaian  terhadap  kinerja  unit  fungsional  atau  fungsi  sistem informasi  (pusat/instalasi  komputer),  atau  untuk  mengevaluasi  sistem- sistem aplikasi yang diimplementasikan pada suatu organisasi (general review), untuk memeriksa keterandalan sistem aplikasi komputer yang sedang dikembangkan  (concurrent  audit),  maupun  yang  sudah dioperasikan (post implementation audit).

MEMASTIKAN BAHWA SETIAP ELEMEN DI DALAM PERUSAHAAN TAAT KEPADA ATURAN.

Aturan di Dalam (Internal)
Fungsi internal auditor adalah memastikan bahwa setiap elemen di dalam perusahaan taat kepada SPI (sistem pengendalian intern).
Sehingga, konkretnya, tugas internal auditor ke dalam, bercabang lagi menjadi 2, yaitu:
a. Memastikan bahwa setiap orang di dalam perusahaan bekerja sesuai dengan  aturan dan prosedur internal perusahaan; dan
b. Setiap asset di dalam perusahaan digunakan sesuai dengan aturan dan prosedur.

Aturan di Luar (External)
Pihak eksternal mana perusahaan berhubungan, minimal:
a.      Investor 
Tugas internal auditor adalah memastikan bahwa perusahaan menjalankan hak dan kewajibannya terhadap pemegang saham dengan baik dan efektif. Tugas internal auditor di dalam perusahaan go public, juga memastikan bahwa perusahaan telah menjalankan aturan-aturan yang ditetapkan oleh Bappepam.
b.      Kreditur 
Tugas internal auditor adalah memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan hak dan kewajibannya terhadap pihak kreditur, sesuai dengan “term and conditions” yang dijadikan acuan di dalam kesepkatan.
c.       Ditjen Pajak (DJP) 
Tugas internal auditor adalah memastikan bahwa perusahaan telah menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya dengan benar dan efektif sesuai dengan undang-undang perpajakan tentunya.
d.      Pemerintah Daerah dan Pusat 
Tugas internal auditor adalah memastikan bahwa perusahaan menjalankan hak dan kewajibannya terhadap pemerintah daerah (lokal) di mana perusahaan berada, maupun pusat.
e.      Badan-badan Pemerintah Tertentu 
Tugas internal auditor adalah memastikan bahwa perusahaan telah menjalankan hak dan kewajibannya dengan badan-badan tertentu tersebut.

Memastikan bahwa “PERUSAHAAN TAAT PADA ATURAN” di dalam perusahaan itu sendiri (internal) ditambah dengan eksternal, maka bisa disimpulkan bawa fungsi dan peranan internal auditor di dalam perusahaan sangat luas dan kompleks.

Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber tujuan audit yaitu :
    1.      Pengamanan Aset
Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware) perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset.
    2.      Menjaga integritas Data
Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem
informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan.
    3.      Efektifitas
Sistem Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan  efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user.
    4.      Efisiensi
Sistem Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memiliki kapasitas yang memadai.
    5.      Ekonomis
Ekonomis mencerminkan kalkukasi untuk rugi ekonomi (cost/ benefit) yang lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter (uang).



Referensi :