Senin, 20 April 2015

TRANSLASI MATA UANG (AKUNTANSI INTERNASIONAL) #SOFTSKILL



TRANSLASI MATA UANG

Alasan Translasi Mata Uang Asing
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangankonsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahamanyang holistik atas operasi perusahaan, baik domestik dan luar negeri. Untuk mencapai halini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uangasing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulanginformasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.

Alasan tambahan untuk translasi mata uang asing adalah untuk mencatat transaksimata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uangdan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan luar negeri.Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakanmenghadapi risiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkanmata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah. Pengukuran risiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.

Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1.      Mencatat transaksi mata uang asing
2.      Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang
3.      Berkomunikasi dengan peminat saham asing.

Latar Belakang dan Terminologi
Translasi tidak sama dengan konversi, yang adalah pertukaran dari satu mata uang kemata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, sepertihalnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilaiekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkaityang terjadi seperti bila dilakukan konversi.

Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
1.      Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
2.      Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.  Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
3.      Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.

Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
1.      Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2.      Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3.      Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.

Tipe dalam Penyesuaian Tukar-Menukar
Description: https://alena19.files.wordpress.com/2012/04/new-picture-1.png?w=300&h=167

Transaksi Mata Uang Asing
Kriteria Mata Uang Fungsional
Faktor Ekonomi
Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
Arus Kas
Menggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
Harga Jual
Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi local
Responsif terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
Harga Pasar
Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local
Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk
Anggaran Biaya
Sering terjadi pada daerah local
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
Keuangan
Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh operasional local
Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
Internal Perusahaan
Jarang, tidak ekstensif
Sering kali dan transaksi yang ekstensif
  
Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.

Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
Translasi Mata Uang Asing
Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalahpenyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uangasing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaranyang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam ataumeminjamkan dalam mata uang asing.

1.      Perspektif Transaksi Tunggal
Berdasarkan perspektif transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik yang sudah diselesaikan maupun yang belum selesai) diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun-akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesaiannya merupakan satu peristiwa tunggal.
2.      Perspektif Dua Transaksi
Berdasarkan perspektif dua transaksi, penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut.Dengan maksud mencapai keseragaman, FAS No. 52 mengharuskan penggunaan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam mata uang asing.
3.      Metode Kurs Tunggal
Metode kurs tunggal, yang sudah lama popular di Eropa, menerapkan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajibanlancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui.
4.              Metode Kurs Berganda
Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi
5.      Metode Kini-Nonkini
Berdasarkan metode kini-nonkini, aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini.
6.      Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neracauntuk menentukan kurs translasi yang tepat.
7.              Metode Temporal
Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang merupakanproses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unitpengukuran.

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
a.      Penangguhan
b.      Penangguhan dan Amortisasi
c.       Penangguhan Sebagian
d.      Tidak Ada Penangguhan



Pengembangan Akuntansi Transaksi Mata Uang Asing
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
a.      Pra-1965
Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43.
b.      1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
c.       1975-1981
FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
d.      1981-Sekarang
FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981

Gambaran Standar No.52/Standar Akuntansi Internasional 21
a.      Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
1.      Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2.      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3.      Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
b.      Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1.      Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2.      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3.      Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
c.       Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.

SUMBER :


0 komentar:

Posting Komentar